Rabu, 30 Oktober 2013

Netetique Dalam Berkomunikasi di Era Sosial Media

Dalam Era yang semakin berkembang saat ini banyak orang menggunakan sosial media untuk berkomunikasi dengan teman ataupun kerabat. Disamping ekonomis dan mudah, pengguna pun tidak perlu pergi jauh untuk berkomunikasi ataupun mencari informasi yang dibutuhkan. Saat ini sudah banyak aplikasi yang tersedia untuk ber-sosial media dan tentunya dapat diakses secara gratis. Namun kebanyakan pengguna selalu menganggap sepele dalam hal berinteraksi dengan menggunakan sosial media, misalkan saja pengguna dengan seenaknya mencemooh pengguna lain hanya karena masalah sepele bahkan menggunakan sosial media untuk bertindak kriminal. Hal yang harus dipahami dalam etika komunikasi di sosial media ialah:

1. Tidak mengandung unsur Sara ataupun hal pornografi.
Indonesia merupakan negara multicultural, jika konten berbau SARA sangat sensitif dan gampang menyulut respon bagi pihak lain. Menaruh foto-foto yang berbau pornografi hal ini selain tidak sangat etis, ditambah lagi jika foto tersebut ialah foto sendiri. Hal-hal tersebut akan mengundang respon yang beragam dai berbagai pihak lebih parah bisa mengarah pada tindakan kriminal. 

2.      2. Tidak mengatas namakan unsur ataupun instansi terkait.
Banyak pengguna yang memanfaatkan sosial media sebagai alat untuk mengelabui pengguna lain, disini pengguna semestinya tidak menggunakan jati diri sebagai orang lain karena dapat menyulut perkara.

3.      3. Tidak mengumbar kehidupan pribadi.
Pengguna sosial media harus berwaspada jika ingin melakukan interaksi, karena jika terlalu mengumbar kehidupan pribadi seperti kehidupan pribadi, hubungan percintaan, tentang kehidupan keluarga, atau tentang kejengkelan dengan seseorang. Karena hanya akan menjadi konsumsi publik.

4.     4. Tidak menyulut amarah pengguna lain.
Pengguna sebaiknya tidak menyulut pengguna akun lain, misalnya saja mem-posting sesuatu yang dapat menyinggung perasaan orang lain baik sengaja atau tidak.

Senin, 07 Januari 2013

Resensi Perahu Kertas




Identitas Buku

Judul buku : Perahu Kertas
Penulis : Dee/Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka & Truedee Pustaka Sejati
Cetakan pertama : Agustus 2009
Tebal : xii + 444 hlm

Sinopsis
Kugy mahluk kecil, mungil, dan berantakan. Dari Benaknya mengalir untaian dongeng indah.
Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya tercipta lukisan-lukisan magis.
Pertemuannya di Bandung dan kebersamaannya dalam setiap kesempatan membuat Kugy jatuh hati kepada Keenan. Tanpa di sadari, Keenan pun jatuh cinta kepada Kugy. Namun rasa cintanya membuat dirinya memasuki kehidupannya yang rumit. Karena pasalnya Kugy sendiri memiliki seorang pacar. Dan keadaan tambah rumit begitu Keenan pun di jomblangi teman-temannya untuk berpasangan dengan Wanda. Keharidan Keenan akan membuat sakit hati Kugy dengan kedekatanya dengan Wanda, namun ketidakhadirannya akan membuatnya merasa kesepian. Kugy di hadapkan masalah yang sangat rumit.
Di satu sisi Keenan yang merasa kehadiran Kugy menjadi inspirasinya mendapatkan Kugy terus menghindari dirinya, ditambah lagi dia pergi ke Bali atas kekecewaanya terhapad dirinya sendiri. Keenan benar-benar dalam hamparan rintangan.
jarak sudah memisahkan mereka. walau cinta milik mereka, tapi mereka tak memiliki kesempatan.
Kini Akankah dongeng dan lukisan bersatu?
Akankah hati dan impian mereka bertemu?

Pertimbangan
Kelebihan :
- Novel ini memuat cerita yang sungguh sedehana dan biasa, namun dengan kemasan ala Dewi Lestari novel ini dapat menenggelamkan pembacanya untuk tidak berhenti mambaca.
- Pendalaman Tokoh yang hadir sangat unik dan menarik. Dan itu merupakan salah satu kekuatan buku ini yang tak bisa di bantah.
- Dalam cerita ini Dewi Lestari dapat memainkan perasaan para pembaca mengikuti alur cerita yang di inginkan.

Kekurangan :
- Dalam alur ceritanya terkadang terlalu di buat-buat. Contohnya seperti pertemuan yang sangat kebetulan. Jadi seolah-olah terkesan direncanakan.

Penutup
Saya sendiri sangat puas membaca buku ini karena sedikit banyak memberi inspirasi buat saya untuk mulai menulis kembali. Walau berbeda dengan karya-karya Dewi Lestari yang lain, buku ini memiliki cerita yang lebih ringan. Cerita yang kita baca seolah-olah seperti benar-benar terjadi di depan mata kita, Dewi Lestari dengan kekuatannya dapat membuat cerita ini hidup. Secara keseluruhan buku ini sangat bagus dan dipatut dibaca oleh siapa pun.

http://oneresensi.blogspot.com/2009/12/resensi-perahu-kertas.html

Minggu, 04 November 2012

Kata Kata yang Berasal Dari Lingkungan

Atapers
Istilah ini digunakan untuk menyebut orang/penumpang yang naik kereta di atap kereta

Apel Malang
Apel yang berasal dari kota Malang, Jawa TImur

Bunga Bangkai
Salah satu spesies bunga yang mempunyai bau busuk yang sangat menyengat

Bunga Matahari
Karena bentuknya yang seperti matahari dan selalu mengikuti arah matahari

Putri Malu
Spesies tumbuhan rambat yang akan menutup daunnya apabila disentuh sehingga seolah-olah "malu" bila disentuh.

Jam DindingKarena jam ini biasanya diletakkan di dinding/tembok rumah.

Jam TanganKarena jam ini digunakan di tangan

Jambu Air
Karena jambu ini mengandung air yang banyak ketika dimakan/digigit

Kaos Kaki
Karena penggunaannya seperti kaos badan (baju) tapi digunakan di kaki

Tari Kecak
Karena para penari bersuara "cak cak cak"

Tari Piring
Karena para penari menari menggunakan alat utama berupa piring

TokekKarena hewan ini mengeluarkan suara "tokek"

Minggu, 21 Oktober 2012

ESSAY Perkembangan bahasa Indonesia saat ini


Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan makin diminatinya Bahasa Indonesia  oleh  masyarakat internasional. Bahkan Bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara – negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Pepatah berkata, “Bahasa menunjukkan bangsa” .
Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang pertanyaannya apakah orang indonesia sendiri bangga akan bahasanya sendiri? Jawaban untuk pertanyaan ini tentulah ada di dada masing-masing orang yang menganggap, mengaku, dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa gaul, hal ini tidak menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar dan forum formal lain.  Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua hal yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat. Dengan kata lain, secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga dengan bahasa dan budayanya sendiri. Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan.
Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Menganggap remeh bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.
Fenomena ini terkesan menelanjangi identitas kebangsaan kita. Seakan bahasa Indonesia tidak bisa terlihat lebih baik dibanding pemakaian bahasa asing, dalam kasus ini bahasa Inggris. Mungkin dengan adanya tuntutan hidup di era globalisme, maka masyarakat dituntut pula untuk dapat “bergaul” secara global. Namun pada akhirnya dalam pergaulannya, masyarakat kehilangan identitas kebangsaannya, Bahasa Indonesia. Hal tersebut semakin mendekatkan kita pada detik-detik pudarnya bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sepantasnyalah bahasa Indonesia itu dicintai dan dijaga. Bahasa Indonesia harus dibina dan dikembangkan dengan baik karena bahasa Indonesia itu merupakan salah satu identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Setiap orang Indonesia patutlah bersikap positif terhadap bahasa Indonesia, janganlah menganggap remeh dan bersikap negatif. Setiap orang Indonesia mestilah berusaha agar selalu cermat dan teratur menggunakan bahasa Indonesia.
Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang positif.
Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggalakkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar minimal pada fasilitas publik yang sering dilihat masayarakat luas. Sehingga bahasa Indonesia dapat lebih populer di mata masyarakat sendiri. Meskipun solusi tersebut dirasa sulit untuk diterapkan secara langsung, namun hendaknya dilakukan secara bertahap, mulai dari yang paling mudah terlebih dahulu. Pemerintah harus dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kita menjaga bahasa Indonesia yang dapat diterapkan melalui kebijakan-kebijakan strategis, karena pemerintah dalam hal ini menjadi regulator di negara ini. Inti awalnya adalah bagaimana bahasa Indonesia dapat dipakai secara luas dan baik di tempat umum, media massa, dan merk dagang. Sehingga secara tidak langsung masyarakat dapat mengetahui mana bahasa yang baik dan tidak. Dan pada akhirnya solusi ini dapat menyeluruh pada setiap lapisan masyarakat.
Terdapat suatu wacana bahwa bahasa Indonesia sendiri akan mempunyai sebuah tes kemahiran (seperti TOEFL pada bahasa Inggris) yang akan diterapkan pada warga asing yang akan tinggal di Indonesia. Tentu hal ini merupakan kabar baik karena sudah ada standar kemahiran berbahasa Indonesia, namun jika bangsa Indonesia sendiri tidak dapat menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa bangsanya, maka lambat laun bahasa ini akan mati.

Kamis, 07 April 2011

MANUSIA

Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yang mulia.
Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan. Kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan.
Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling menonjol, kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yang ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yang tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yang benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.

Reog Ponorogo

Reog Ponorogo biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Dalam pementasan ini terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani  dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tarian kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembuka lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan prcintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada intreaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahn. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan unuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Kamis, 10 Maret 2011

Definisi ilmu budaya dasar

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia
Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah
1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan
1.faktor dari dalam masyarakat
* betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain